Indonesia jadi negara produsen kopi terbesar di dunia, menempati urutan keempat setelah Brazil, Colombia dan Vietnam. Terdapat beragam jenis asal kopi Indonesia dari berbagai daerah di Sumatera, Jawa, Bali, Flores, sampai Papua. Sudah terbukti masing-masing jenis kopi tersebut memiliki cita rasa yang khas dan unik. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, negara Asia Timur Seperti Jepang, Hongkong, Taiwan, China dan Korea Selatan sangat mendominasi ekspor hingga mencapai 186,8 ribu ton. Jenis asal kopi Indonesia ini yang sudah populer di pasar dunia seperti Mandailing dan Toraja.
Pasar ekspor memiliki tiga kategori besar produk kopi, kopi beras (green coffe), coffe goreng (roasted coffe) dan kopi serbuk (soluble coffe). Saat ini ekspor Indonesia masih didominasi oleh biji kopi mentah. Namun kopi yang bisa dimanfaatkan menjadi barang bernilai lebih seperti parfum, pengharum ruangan maupun salep masih lebih sedikit. Meskipun saat ini pangsa pasar kopi Indonesia masih kecil di pasar ekspor dunia, setidaknya ada tiga hal yang menjadikan kopi memiliki potensi yang begitu besar untuk diekspor UKM Indonesia: memiliki luas lahan penghasil kopi terbesar kedua di dunia, kopi robusta dapat tumbuh 800 meter di atas permukaan laut, dan hak merek bisnis kopi dalam negeri yang menjanjikan.
Untuk pengiriman di bawah < 5 kg ke luar negeri, pengiriman tidak akan dikenakan surat ETK (Eksportir Terdaftar Kopi). Indonesia sebagai negara tropis potensial mengembangkan kopi dengan cita rasa dan aroma yang khas sesuai indikasi geografisnya. Beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi pengembangan kopi telah terdaftar sebagai Kopi Indikasi Geografis (IG). Terdapat pembagian diantaranya, kopi arabika yakni: 1) Kopi gayo, 2) Kopi Sumatera SImalungun, 3) Kopi Java Preanger, 4) Kopi Java Sindoro Sumbing, 5) Kopi Ijen Raung, 6) Kopi Kintamani, 7) Kopi Enrekang Kolasi, 8) Kopi Mandailing, 9) Kopi Toraja, 10) Kopi Flores Bajawa 11) Kopi Sumatera Koerintji; kopi robusta yakni: 1) Kopi Lampung, 2) Kopi Empat Lawang, 3) Kopi Pinogo Gorontalo, 4) Kopi Semendo; kopi leberika yakni: 1) Kopi Tungkal Jambi dan 2) Kopi Rangsang Melati.
Selain Kopi IG, jenis kopi istimewa yang menjadi kekhasan produk kopi Indonesia adalah Kopi Luwak. Kopi jenis ini memiliki cita rasa dan aroma kopi unik, karena hewan luwak memiliki kebiasaan mencari buah-buahan terbaik dan matang optimal dengan bantuan indera penciuman yang peka. Biji kopi yang masih dilindungi kulit keras tidak tecerna akan keluar besamaan kotoran luwak.
Apa saja manfaat membuat kopi laris di pasar dunia?
Sukses dalam mengekspor biasanya membutuhkan banyak waktu, sumber daya, dan komitmen. Jadi kenapa sebuah perusahaan dengan bisnis yang bagus di Indonesia perlu mempertimbangkan untuk menjadi eksportir? Ada beberapa alasan yang bagus, antara lain:
• Meningkatkan penjualan dan pendapatan: Kegiatan ekspor adalah cara memperluas pasar dan memanfaatkan permintaan dari luar Indonesia.
• Peningkatan daya saing: Terpapar pasar yang berbeda dan cara-cara baru dalam berbisnis dapat membantu perusahaan meningkatkan bisnisnya di Indonesia.
• Mengurangi kerentanan: Dengan berekspansi ke pasar baru, perusahaan tidak lagi menyandarkan kesuksesan semata pada pasar domestik.
• Laba yang lebih besar: Jika suatu perusahaan dapat menutup biaya tetap melalui operasionalnya di Indonesia, laba ekspor bisa tumbuh sangat cepat.
• Ekonomi skala yang lebih tinggi: Semakin tinggi jumlah produksi perusahaan Indonesia, semakin rendah biaya produksi per unit.
• Peningkatan daya saing global: Pengalaman yang dipetik perusahaan Indonesia di tataran internasional akan membantunya mempertahankan daya saing di pasar globa
Pangsa pasar ekspor Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang berpengaruh adalah luas areal, produktivitas dan permintaan kopi domestik. Sedangkan Faktor eksternal yang berpengaruh adalah ekspor kopi negara-negara produsen utama. Peningkatan luas areal kopi patut dilakukan karena berpengaruh terhadap peningkatan pangsa ekspor kopi, namun dengan belajar pada pengalaman usaha-usaha peningkatan produktivitas kopi per satuan hektar patut diprioritaskan. Hal ini karena produktivitas kopi Indonesia sangat rendah dan baru mencapai 25% dari produktivitas potensialnya. Pengendalian permintaan kopi di pasar domestik patut dikendalikan karena apabila terjadi peningkatan permintaan akan menurunkan pangsa pasar ekspor kopi di pasar Internasional.
Apa yang dibutuhkan pasar dunia dari kopi Indonesia?
Rata-rata negara importir menginginkan ekspor dalam bentuk biji kopi dari pada kopi olahan. Namun tidak menutup kemungkinan, apabila Indonesia dapat memproduksi kopi yang sudah disulap menjadi barang bernilai tinggi seperti misalnya pengharum atau kerajinan, tentu akan lebih membuat harga kopi tersebut bisa dijual dengan harga tinggi.
Namun disayangkan, berdasarkan data ITC, bahkan ekspor kopi bubuk Indonesia kurang dari satu persen dari total ekspor. Pada 2008 misalnya, ekspor dalam bentuk biji masih sangat mendominasi yakni mencapai 99,8% dari total 468.749 ton.
Paling tidak ada dua alasan mengapa ekspor kopi Indonesia masih tetap dominan dalam bentuk biji, pertama karena pihak importir di negara tujuan utama ekspor kopi seperti Jepang lebih menginginkan ekspor dalam bentuk biji dari pada sudah dalam bentuk bubuk atau dalam bentuk kopi olahan lainnya. Pihak importir atau negara-negara konsumen lebih suka mencampur sendiri daripada membeli kopi bubuk olahan dari Indonesia. Alasan kedua, para eksportir dari Indonesia sendiri juga lebih menyukai ekspor dalam bentuk biji karena langsung mendapat pembayaran dalam bentuk cash, dari pada mensuplai produsen kopi dalam negeri yang kadang kala pembayarannya setelah barang dikirim dan dibebankan pajak pertambahan nilai (PPN).
Kelemahan pasar kopi Indonesia dan cara menghadapinya
Indonesia adalah negara yang kaya akan potensi alamnya, termasuk juga kopi. Tetapi, Indonesia tidak pandai dalam mengolah hasil alamnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia berkualitas.
Selain itu hukum di Indonesia tidak berjalan disiplin. Banyak pengusaha-pengusaha ilegal yang bebas keluar masuk Indonesia hanya dengan memberi sejumlah uang pada pihak yang berkaitan. Hal ini sangat merugikan Indonesia. Karena uang tersebut berada di tangan orang yang tidak bertanggungjawab dan mementingkan dirinya sendiri. Padahal apabila dapat dikelola dengan baik, maka ini akan memberikan kesejahteraan pada petani kopi.
Kopi adalah salah satu hasil perkebunan Indonesia yang memberikan banyak pemasukkan khususnya di sektor perekonomian, sehingga kesejahteraan petani kopi seharusnya meningkat. Tetapi, pada realitanya para petani kopi di Indonesia hidupnya jauh dari standar berkecukupan. Hal ini terjadi karena kopi yang dihasilkan Indonesia dibeli para pengusaha luar negeri dengan harga yang sangat murah. Kemudian hasil olahan kopi tadi dijual di Indonesia dengan harga yang mahal.
Masalah utama dari lambannya pengembangan industri hilir kopi di Indonesia yakni: masalah dalam menembus jaringan pasar ekspor produk hilir kopi. 1) kurangnya keterdiaan sarana dan prasarana, 2) adanya hambatan dalam peraturan khususnya ketenagakerjaan, perpajakan dan perdagangan, 3) kurangnya motivasi dari pengusaha, 4) kekurangan modal, 5) teknologi pengolahan dan pengemasan yang belum dikuasai sepenuhnya, dan 6) kualitas SDM untuk pemasaran produk hilir yang belum memadai.
Oleh karena itu, kilo.id menyediakan sarana kirim barang ke seluruh dunia termasuk pengiriman kopi.
Bagaimana cara memasarkan kopi ke seluruh dunia?
Promosi secara gencar yang dilakukan pemerintah untuk dapat meningkatkan ekspor kopi melalui ajang pameran kopi. Salah satu ajang pameran yang diikuti adalah Vienna Coffee Festival. Festival Kopi Wina merupakan pameran kopi terbesar di Austria yang menarik lebih dari 12.000 pengunjung setiap tahunnya.
Hal tersebut tentunya dapat menjadi peluang untuk lebih meningkatkan eksistensi kopi khas Indonesia di kancah dunia. Austria menjadi sasaran ekspor yang menarik, mengingat Austria masuk dalam lima terbesar negara konsumsi kopi di dunia, dengan konsumsi mencapai 6,1 kilogram/kapita/tahun. Keikutsertaan Indonesia pada festival kopi diharapkan dapat membuka jejaring usaha yang lebih luas bagi pengusaha kopi Indonesia dan menggenjot angka transaksi langsung antara pengusaha dengan importir. Hal ini tentunya akan mampu menjamin kestabilan suplai sekaligus membuat harga kopi Indonesia lebih kompetitif.
Cara mendapatkan pembeli kopi dari luar negeri
Untuk mendapatkan pertama kali, biasanya Anda hanya perlu mengirimkan sampel dalam jumlah tertentu. Anda bisa menghubungi pihak perusahaan lalu membuat janji untuk mengirimkan sample produk tersebut beserta administrasi yang dibutuhkan.
Kedepannya bila tujuannya akan dibuat secara komersil, produk harus dipastikan sudah memenuhi standar mutu yang ditetapkan Menteri Perdagangan dan harus disertai dengan Surat Keterangan Asal (certificate of Origin) SKA Form ICO, yang merupakan surat keterangan dokumen penyerta barang (kopi) yang diekspor dari seluruh Indonesia, yang membuktikan bahwa (kopi) tersebut diproduksi di Indonesia.
Dalam setiap ekspor kopi dalam jumlah masif juga harus dilengkapi dengan Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK). Surat yang dikeluarkan Dinas Perdagangan di Provinsi/ Kabupaten/ Kota ini merupakan surat sakti agar produk kopimu dapat diekspor ke seluruh negara tujuan. Selain itu, SPEK juga berguna untuk pengapalan dari pelabuhan ekspor di seluruh Indonesia.
Impor kopi dari luar negeri
Terdapat permasalahan, harga kopi Indonesia bisa kalah saing dengan harga kopi dari luar karena banyak petani di Indonesia masih menggunakan metode pertanian konvensional dalam memproduksi biji kopi. Wajar harga jual kopi petani lokal cenderung lebih mahal dari harga jual kopi. Impor kopi yang dilakukan para pelaku usaha di Indonesia dapat merusak harga biji kopi di kalangan petani Indonesia, sehingga jumlahnya dibatasi. Untuk produk kopi hendak impor, diutamakan produk dalam bentuk jadi seperti souvenir maupun parfum. Jika masih berbentuk biji atau bubuk, maka regulasi akan semakin diperketat dari bea cukai.