Apa Anda termasuk pengguna minyak herbal? Jika ya, maka sudah tak asing lagi dengan nama minyak kutus-kutus. Minyak ini diolah secara tradisional dari campuran berbagai tanaman jamu yang diolah secara khusus. Orang Indonesia yang tinggal di luar negeri memiliki kecenderungan kangen dengan produk ekstraksi minyak kelapa yang diblend dengan minyak essential hingga terjadi paduan serasi antara jamu & aromaterapi ini.
Saat merasa sakit perut, Anda terbiasa menggunakan minyak kayu putih. Saat terluka karena jatuh, minyak tawon bisa jadi andalan. Saat masih balita, ibu membalurkan minyak telon ke tubuh anaknya. Sudah menjadi hal yang lazim bagi masyarakat Indonesia untuk memakai minyak gosok tradisional. Mulai dari untuk meredakan sakit, hingga digunakan sebagai aroma therapy. Kebiasaan ini diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Khasiatnya yang beragam membuat minyak gosok tetap eksis hingga saat ini.
Minyak kutus-kutus lebih akrab di telinga ibu-ibu muda yang masih milenial. Eksistensi minyak ini eksis belakangan sejak maraknya informasi digital. Untuk ekspor sendiripun, pengiriman minyak kutus-kutus banyak dikirim ke Belanda, Jepang, dan Thailand. Namun pengiriman ke negara lain juga tidak tanggung-tanggung, ribuan pcs perhari bisa diangkut ke berbagai lokasi berbeda setiap harinya. Oleh karena itu, bagi Anda yang tertarik mengirim minyak herbal silakan menghubungi CS Kilo.id untuk informasi lebih lanjut.
Berikut alasan mengapa kutus-kutus rutin dikirim ke negeri kincir angin tersebut:
PT Tambah Waras yang tengah memperluas pasar minyak balur untuk kesehatan Kutus Kutus ke Eropa membeli sebuah kastil Baambrugge di Amsterdam Utara yang dibeli punya luas tanah sekitar 20 hektar.
Menurut Bambang Pranoto selaku penemu dan pemilik minyak balur Kutus-Kutus, Kastil Baambrugge itu dulunya tempat nongkrong orang-orang kaya di Amsterdam sambil menikmati teh dan kopi. Ternyata lebih murah membeli aset sebesar itu di Amsterdam dibandingkan di Bali.
Amsterdam sebagai pintu masuk dan pusat perdagangan Kutus Kutus di Eropa
Minyak Kutus Kutus tetap akan diproduksi di Kabupaten Gianyar, Bali, kemudian dikirim ke Amsterdam untuk pengemasan, distribusi, pemasaran, dan promosi.
Produsen berhasil memasarkan 5,7 juta botol minyak Kutus Kutus dengan sekitar 90 persen dijual di pasar domestik dan 10 persen masuk ke pasar internasional.
Perusahaan bisa memproduksi minyak baluran sebanyak 24.000 botol per hari.
PT Tambah Waras melakukan diversifikasi usaha dengan membuat sabun kesehatan.
Limbah rempah-rempah dari produksi minyak Kutus Kutus dijadikan sabun. Perusahaan mengklaim bahwa produksi minyak Kutus Kutus itu zero limbah
Bagaimana cara mengirim minyak kutus-kutus ke seluruh dunia?
Cara mengirim produk minyak herbal ini cukup mudah, Anda hanya perlu mengisi form commercial invoice dan packing list yang bisa Anda unduh di sini.
Setelah formulir sudah diisi, CS akan mengarahkan Anda pada tahap selanjutnya yaitu pengecekan. Dimana sebelum barang Anda di pick-up atau di drop-off sesuai dengan pilihan Anda, penting untuk mendokumentasikan produk yang hendak dipacking. Fungsinya adalah memastikan jika tidak ada kesalahan pengukuran dan isi barang sesuai dengan yang tertulis. Adapun Anda perlu menginformasikan kepada CS kapan waktu yang tepat untuk paket Anda diproses setelah pembayaran.
Tonton video selengkapnya mengenai pengiriman kutus-kutus oleh Kilo.id.
Untuk informasi terupdate mengenai kiriman barang yang lain, ikuti media sosial Instagram @kilo_id. Bisa tanyakan melalui chat WA atau DM mengenai produk apa yang hendak Anda kirimkan baik ke Indonesia maupun ke luar negeri.