Impor barang dari Luar Negeri. Pahami Cara dan Panduannya

Cara Impor barang dari Luar Negeri

Kilo.id - 12/05/2022, 17:05 WIB

Bagikan:

Istilah impor mungkin sudah tidak asing lagi bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Impor sendiri merupakan sebuah kegiatan transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses impor sendiri merupakan kegiatan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Lalu bagaimana cara impor barang dari luar negeri? Berikut caranya.

Impor barang sendiri biasanya terjadi karena beberapa alasan utama diantaranya seperti kebutuhan suatu negara terhadap suatu produk yang tidak dapat ditemukan di pasar domestic atau neara tidak dapat memenuhi kebutuhan pasa, sehingga untuk memenuhi hal tersebut dilakukan ekspor  kemudian ada persaingan yang terjadi di pasar, seperti barang impor lebih murah, kualitas lebih baik, dibandingkan dengan barang serupa yang berada di pasar dalam negeri. dan pertukaran barang yang terjadi pada suatu negara.

Terakhir, impor berdasarkan hasil pertukaran, dimana impor ini terjadi karena hasil tukar produk dengan negara lain sesuai kesepakatan yang telah terjadi. Impor sendiri memiliki beberapa manfaat diantaranya, memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan negara, memperoleh bahan baku, dan memperoleh teknologi modern yang belum ada di dalam negeri

  1. Mengetahui  barang impor dan negara asal impor

Pertama yang harus dilakukan saat ingin mengimpor barang adalah mengetahui barang yang akan di impor dan negara asal impor. Kenapa hal itu harus dilakukan? Karene dapat membantu untuk pengecekan regulasi terlebih dahulu. Tidak hanya itu mengetahui barang impor dan negara asal impor juga akan membantu pengecekan barang apakah ada larangan atau pembatasan dari negara asal dan negara tujuan.

  1. Menentukan cara pick up dan penentuan biaya pengiriman

Setelah mengetahu barang apa yang akan di impor dan dari negara maana barang berasal. Berikutnya hal yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat pick up barang, misalnya di kota atau district apa. Kemudian setelah mengetahui tempat pick up barang, selanjutnya diperlukan penghitungan biaya pengiriman. Dimana penghitungan biaya pengiriman berdasarkan berapa berat barang yang akan dikirimkan. Saat menentukan pembayaran ada dua jenis pembayaran yng bias dilakukan yaitu non letter of credit atau documentary credit-LC.

  1. Mengurus perijinan impor

Saat selesai mengurus penentuan pick up dan biaya pengiriman, selanjutnya pengurusan ijin impor baik dari pengt ukrim atau penerima barang. Untuk izin impor sendiri ada dua jenis, yaitu perizinan pokok dan peirijinan khusus. Perizinan pokok sendiri meliputi

  • Legalitas perusahaan seperti CV dan PT
  • API atau Angka Pengenal Impor seperti API-P atau API-U
  • NIK atau Nomor Induk Kepabeanan

Kemudian untuk perizinan khusus sendiri biasanya digunakan untuk jenis barang impor tertentu seperti buah-buahan, dan beberapa barang khusus lainnya. Namun untuk yang memakai jasa forwarder door to door, biasanya perizinan impor barang merupakan tanggung jawab forwarder yang dipilih untuk mengangkut barang yang ingin importer kirim.

  1. Menentukan Forwarder atau Transporter

Langkah selanjutnya setelah selesai mengurus beberapa perijinan dan lainnya, maka yang diperlukan adalah mencari dan menentukan forwarder atau tramsporter yang dapat di percaya untuk mengantarkan barang. Forwarder sendiri biasanya sudah sepaket dengan pick dari tempat importer ke pembeli negara tujuan. Namun importer atau pembeli negara tujuan juga dapat mengatur apa saja yang menjadi tanggung jawab forwarder. bagaimana caranya agar barang tersebut cepat sampai dan aman, kamu perlu memilih cara pengiriman yang sesuai dengan barang yang akan dikirimkan dan berapa beratnya, entah melalui udara, darat, atau laut. Dari beberapa cara pengiriman ada sisi positif dan negatifnya, maka dari itu importer atau penerima barang dapat memilih cara yang kira-kira dapat meminimalisir resiko.

  1. Penentuan jadwal import dan pengiriman barang

Penentuan jadwal pengiriman merupakan hal yang penting, yang harus importer pahami adalah berapa lama barang akan sampai tempat tujuan, mulai dari perjalanan bandara importer hingga tempat tujuan penerima barang, berapa lama akan diproses di bea dan cukai. Tidak hanya importer yang harus mengetahui proses ini dimana kapan waktu sampai, namun penerima juga perlu memahami agar tidak terjadi salah paham dan berapa lama waktu proses bea cukai.

  1. Melengkapi dokumen

Setelah penentuan jadwal, baiknya sebelum barang di pick up oleh forwarder, importer menyiapkan barang dan dokumen yang diperlukan untuk keperluan impor. Untuk dokumen-dokumen yang perlu di lengkapi oleh importer barang diantaranya:

  • Comercial Invoice, merupakan daftar nilai  atau harga barang yang tercantum dalam packing list, commercial invoice biasanya berisi harga barang per item, total barang, hingga total harga barang.
  • Airway Bill atau biasanya disebut AWB, merupakan suatu dokumen yang dijadikan sebagai bukti pengiriman khususnya pengiriman yang dilakukan melalui transportasi udara. AWB sendiri berfungsi untuk tanda hak penerima kargo untuk pengambilan kargo. Biasanya Airway Bill ini akan dikeluarkan oleh pengirim barang atau penyedia jasa pengiriman barang.

Selain dua dokumen diatas, ada beberapa dokumen khusus yang perlu dipersiapkan oleh importer untuk barang-barang khusus atau barang yang dibatasi untuk pengiriman.

  1. Melakukan kegiatan pengiriman

Kemudian ada kegiatan pengiriman barang impor, barang  diberikan kepada forwarder yang sudah dipilih pada proses sebelumnya. Kegiatan ini akan sangat dipengaruhi oleh tipe transaksi yang sudah disepakati oleh importir dan penerima barang. Sedangkan untuk kegiatan impor barang ini meliputi;

  • Pengangkutan barang
  • Pengambilan dokumen barang impor
  • Custom Clearance Process atau proses pengeluaran barang dari bea cukai
  • Melakukan import barang ke gudang atau tempat forwarder

Agar lebih mempermudah kegiatan importasi barang dari luar negeri ke dalam negeri disarankan harus sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku sehingga terhindar dari berbagai masalah saat proses impor atau dikemudian hari.

Hal ini perlu diperhatikan karena pemerintah telah melakukan kebijakan khusus untuk menjaga dan mengontrol barang impor yang ada di pasaran sehingga tidak menimbulkan pasar yang tidak sehat.

  1. Menerima barang

Saat barang sudah sampai ditempat penerima, alangkah lebih baiknya apabila barang diperiksa terlebih dahulu untuk menghindari segala kerusakan atau kemungkinan ada barang penerima yang hilang. Kemudian apabila ada kerusakan pada impor barang dan adanya barang hilang, maka setiap kerusakan harus dicatat secara jelas dan disimpan untuk bukti. Apabila barang ada yang rusak atau kekurangan, penerima barang dapat sesegera mungkin untuk memberitahukan hl tersebut ke pihak forwarder dan perusahaan asuransi agar dapat segera diproses dan mendapatkan ganti rugi sesuai kesepatakan yang telah terjadi saat kesepatan proses bayar membayar sebelumnya.

Mayoritas masyrakat sudah mengetahui mengenai impor, namun belum tentu untuk tata cara impor bagaimana. Banyak produk korea yang disenangi kaum muda di indonesia, ketahui apa saja dan bagaimana proses impor barang dari korea

Artikel Lainnya

Video